Garam itu Apa?


Berbeda dalam istilah garam sehari-hari, dalam ilmu kimia, istilah garam sangat luas. Garam yang kita kenal sehari-hari secara kimia terjadi dari penyatuan Natrium dan Klorida dan dilambangkan dengan NaCl.

Pada kimia, garam di definisikan sebagai bentuk persenyawaan ionik dari penetralan asam dan basa. Penetralan dilakukan dengan menggantikan satu atau lebih atom hidrogen pada asam dengan kation pada basa. Namanya saja ionik, berarti ada unsur plus (kation) dan minus (anion) dong? Emang iya. Tetapi plus dan minusnya seimbang sehingga listriknya netral. Menurut definisi ini, maka garam di ilmu kimia tidak hanya NaCl saja. Contoh garam-garam yang lain adalah:

  • K2Cr2O7 (Potasium dikromat)


  • Co(NO3)2·6H2O (Kobalt (II) Nitrat)

  • NiCl2·6H2O (Nikel (II) Klorida)




  • KMnO4 (Potasium permanganat)


  • Na2CrO4 (Natrium Kromat)

Bentuk garam umumnya netral jika padat, tetapi akan membentuk ion apabila larut dalam air. Dengan karakter seperti ini, terkadang kita dapat memeriksa kekuatan ion suatu garam dengan melarutkan garam dalam air kemudian menghubungkan dengan lampu dan baterei. Sinar lampu yang terang menunjukkan ion yang kuat. Reaksi-reaksi kimia yang dapat menghasilkan garam ada beberapa jenis, yaitu:
  1. Logam + Asam menghasilkan garam + H2
    Contoh:Mg + 2HCl MgCl2 + H2
  2. Asam + Basa menghasilkan garam + air
    Contoh: HCl + NaOH NaCl + H2O
  3. Basa + Oksida asam menghasilkan garam + air
    Contoh:CO2 + 2NaOH Na2CO3 + H2O
  4. Oksida asam + Oksida basa menghasilkan garam
    Contoh:CO2 + H2O → H2CO3
  5. Asam + Oksida basa menghasilkan garam + air
    Contoh:MgO + HNO3 Mg(NO3)2 + H2O
Berdasarkan dari kekuatan asam dan basa pembentuknya, garam dibedakan menjadi tiga:
  1. Garam netral
    Garam jenis ini terjadi jika dibentuk dari asam kuat dan basa kuat. Untuk mengetahui apakah senyawa tertentu itu termasuk garam netral atau tidak, Anda dapat menggunakan kertas lakmus. Jika kertas lakmus tidak berubah warna, maka garam tersebut pastilah garam netral.
    Contoh garam netral:
    • K3PO4, Kalium pospat
    • NaCl, Natrium klorida
    • MgSO4, Magnesium sulfat
    • Al(NO3)3, Alumunium nitrat
  2. Garam basa
    Garam basa dibentuk dari asam lemah dan basa kuat. Karena bersifat basa maka kertas lakmus yang digunakan untuk memeriksa senyawa itu akan berwarna biru. Garam basa akan melepaskan hidroksida saat larut di air, sehingga garam basa disebut juga garam alkali.
    Contoh garam basa:
    • [Al(OH)2]NO3, Alumunium dihidroksida
    • [Al(OH)](NO3)2, Alumunium hidroksi nitrat
  3. Garam asam
    Terjadi dari asam kuat dan basa lemah dan memerahkan kertas lakmus. Apabila dilarutkan dalam air, garam asam akan membentuk ion hidronium.
    Contoh:
    • NaHSO4, Natrium hidrosulfat
    • NaH2PO4, Natrium dihidrosulfat
Dengan pengetahuan tentang garam dan sedikit pengetahuan tentang asam dan basa, maka kita tahu, apa yang kita lakukan apabila kita sedang sakit maag? Untuk diketahui maag itu disebabkan karena kadar asam lambung yang tinggi, sehingga kita harus meminum/memakan sesuatu yang bersifat basa untuk menetralkan asam lambung itu (HCl/asam klorida).

Garam-garam lain yang berguna di sekitar kita juga banyak, diantaranya adalah Natrium bikarbonat atau NHCO3. Mungkin Anda merasa asing dengan nama ini? Oke, sekarang saya sebutkan nama lainnya; Baking soda. Bagaimana? Ingat? Ya, ini adalah bahan yang sering dipakai ibu-ibu untuk mengembangkan kue.

Amonium Dikromat atau (NH4)2Cr2O7  juga sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dulu, jaman fotografi masih memakai klise, tukang-tukang cetak foto sangat sering menggunakan bahan ini untuk mengolah klise film. Namun penggunaan bahan ini tidak sekedar untuk foto, kita dapat menggunakannya juga untukmembuat petasan, dipakai pada pembuatan porselin, pigmen, penyamakan kulit, garam tawas, dan sebagainya.

Garam itu Apa? Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Good Dreamer

0 komentar:

Posting Komentar